apa yang kalian lakukan ketika kalian tau Tuhan sedang menguji kalian dengan memberikan penyakit "mematikan" pada kalian? bersyukur, istiqomah, itu jawaban teman-teman ketika saya ngetwit di twitter. ya mungkin memang itu seharusnya yang kita lakukan. tetapi hal itu sungguh amat sangat mudah diucap, tidak sampai 1 detik kata itu bisa terucap dari bibir kita tetapi butuh waktu yang lama untuk melaksanakan kata itu. saya tidak mau memungkiri itu semua, karena memang begitu faktanya.
entah mesti sedih, marah, kesal, atau malah bahagia mendapati kenyataan ini. awalnya saya pernah menanyakan pada ibu saya "kenapa telapak tangan sama kaki ade suka keringetan ya?" ibu saya menjawab "itu ada masalah itu sama jantung atau ga paru-paru kamu" kemudian hening. dan baru jumat tgl 28 okt 2011 ketika kelas agama dan tidak ada dosennya elok nanda dan nana sedang meramal (melihat garis tangan) dan nanda berkata "coba lok liat tangannya dheju" dan elok pun melihatnya "ini tangannya suka basah ya? trus dadanya suka nyesek?" aku menjawab "iya, emang suka kaya gitu, kenapa emang?" elok pun menjawab "ini jantung" aku pun menyahutinya "iya kata ema gw kjuga kalo ga paru-paru basah jantung ini" dan kemudian tanpa percakapan.
hari ini sabtu 29 okt 2011 entah karena kenapa saya merasa tiba-tiba menjadi down sekali. saya berkata kepada ibu saya "ma, kata temen ade ini ade jantung" dan memikirkan hal itu membuat saya semakin down lagi.
siangnya setelah berkata demikian pada ibu saya langsung searching di internet tentang penyakit jantung dan ciri-cirinya nyerempet seperti apa yang saya rasakan. saya juga bertanya di twitter apakah penyakit jantung berbahaya? dan banyak teman saya yang berkata berbahaya. hal itu semakin membuat saya down lagi lagi dan lagi. tapi mereka berpositif thingking ketika saya bilang mungkin saya yang terkena penyakit itu dan mereka menyarankan rajin olahraga pagi dan teratur serta mengurangi mengkonsumsi mie instan. (betapa baiknya mereka ya Tuhan:))
terkadang mendapati kenyataan yang pahit dan tidak mengenakkan itu amat sangat menyiksa, mungkin lebih baik jika kita tidak usah tau saja kenyataan itu daripada tau kenyataan itu dan hanya semakin membuat kita menjadi down. tetapi saya menyadarinya jika saya berlarut-larut dengan memikirkan kenyataan tidak mengenakan ini justru akan membuat saya semakin down. yang seharusnya saya lakukan adalah mencoba bangkit dan berusaha untuk rajin berolah raga dan tidak mengkonsumsi mie istan seperti saran tema-teman via twitter. dan saya berpikir jika saya memeriksakan ini ke dokter dan mendapati kenyataan yang menyakitkan ini benar malah akan membuat saya semakin terkekang dan terkurung tidak bisa malakukan hal yang saya ingin lakukan (tidak boleh ikut EC naik gunung atau acara lainnya) maka dari itu saya mencba bersiakap biasa saja dengan kenyataan yang belum diketahui kebenarnya. agar saya bisa tetap menjalankan apa yang saya impikan :) dan semoga Tuhan masih memberikan saya waktu yang banyak untuk melakukan hal-hal yang terbaik dan saya impikan selama saya hidup, amiiiiiiiiiiiiin semoga saja :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar