awalnya aku merasa canggung berada di sini. di tempat anak-anak emas, yang mungkin harus mencuci tangan terlebih dahulu untuk bisa menyentuhnya. namun ternyata itu nampaknya terlalu berlebihan sebab ternyata mereka semua biasa saja layaknya manusia biasa. mungkin karena mereka masih kanak-anak kekayaan orangtua mereka tak dapat mereka pamerkan layaknya anak borjuis yang banyak kita lihat di televisi.
Anak-anak di kelas ini tak nampak dari wajah mereka berapa banyak kekayaan yang dimiliki orangtua mereka, tak nampak bahwa mereka anak dari pejabat atau artis siapa (jika tidak diantar secara langsung). ya mereka layaknya anak biasa yang ketika ada orang asing memasuki kelas mereka, mereka akan bersikap malu-malu dan hanya tersenyum menjawab singkat saat disapa dan ditanya nama. Namun itu hanya berlangsung sesaat, sebab senyum malu telah berubah menjadi suara cempreng bertanya namaku dan menceritakan apa saja yang ingin ia ceritakan.
namanya vega, murid pertama Reception Junior A yang kutemui pagi itu, dengan malu-malu ia menjaawab pertanyaanku tentang namanya, dan malu-malu pula saat menjelaskan gambar yang ia gambar :)
Dari vega berlanjut ke anak yang lainnya, sehingga aku harus menghafal nama 16 anak di kelas RJ A. Tidak sulit untuk hal itu bukan?
Telah banyak detik yang telah kulewati bersama anak-anak disana, banyak kenangan yang telah terukir dihatiku, dihati mereka, dan disaksikan kelas RJ A.
Anak-anak di kelas ini tak nampak dari wajah mereka berapa banyak kekayaan yang dimiliki orangtua mereka, tak nampak bahwa mereka anak dari pejabat atau artis siapa (jika tidak diantar secara langsung). ya mereka layaknya anak biasa yang ketika ada orang asing memasuki kelas mereka, mereka akan bersikap malu-malu dan hanya tersenyum menjawab singkat saat disapa dan ditanya nama. Namun itu hanya berlangsung sesaat, sebab senyum malu telah berubah menjadi suara cempreng bertanya namaku dan menceritakan apa saja yang ingin ia ceritakan.
vega, murid pertama yang kutemui dikelas |
Dari vega berlanjut ke anak yang lainnya, sehingga aku harus menghafal nama 16 anak di kelas RJ A. Tidak sulit untuk hal itu bukan?
Telah banyak detik yang telah kulewati bersama anak-anak disana, banyak kenangan yang telah terukir dihatiku, dihati mereka, dan disaksikan kelas RJ A.
Aku banyak belajar di kelas itu, banyak belajar tentang sifat dan kebiasaan mereka, tentang ken'akal'an mereka, tentang keingintahuan mereka, tentang jawaban-jawaban amazing mereka. ya mereka anak yang luar biasa. layaknya anak-anak lainnya yang suka bermain, mereka pun butuh bermain. layaknya anak yang suka permen mereka pun ingin permen.
Namun sayang waktu harus memisahkan aku dan mereka, sebab aku harus pindah ke kelas yang lebih besar diatas mereka (year). ada hal yang mengharukan saat jumat itu, tepat tanggal 8 november adalah hari terakhirku di kelas RJ A, aku menyampaikan keinginanku untuk berfoto dengan seluruh anggota RJ A dan aku berhasil berfoto dengan mereka sebelum pulang. Namun, setelah berfoto mereka bergerombol memelukku dan menciumku :') ah anak-anak ini membuat aku tak kuasa untuk berpindah ke kelas year. Aku tau aku tetap akan bisa selalu melihat dan menyapa mereka karena aku masih satu gedung dengan mereka dan aku akan selalu melewati kelas mereka saat hendak ke mushola, namun pasti aku akan rinddu rutinitasku setiap harinya bersama mereka terlebih momen saat aku menemani mereka lunch (terutama Manuel yang selalu lunch denganku :')
anak-anak sedang lunch |
murid dengan suara lantang dan keras :) |
abang agha ganteng :) |
terimakasih Miss Julia dan Miss Amel sudah mau menampungku menjadi Miss bagi anak-anak RJ A, terimakasih telah bersedia meneriamku di RJ A kurang lebih sebulan. Terimakasih atas waktu dan kesempatannya. Terimakasih RJ A :')
i love you RJ A |