Aku memandang layar laptop dihadapanku. Terlihat sebuah
foto seorang pria mengenakan jaket jeans dangan celana chino berwarna senada
dengan jaket. Pria itu tidak gemuk juga tidak kurus, ya bisa dikatakan ideal
untuk ukuran badan seorang pria di usianya. Pria itu bernama Nanda, sudah
hampir sebulan ini aku mengenalnya. Mengenal pria itu dari jejaring sosial, dan
sudah dua kali kami bertemu secara langsung
“Dena ya? Gw Nanda” ucap seorang pria sambil mengulurkan
tangannya
“iya, gw Dena. Lo Nanda kan?” balasku menyambut uluran
tangannya untuk berkenalan
“Kita makan yuk, sekalian ngobrol-ngobrol” ajaknya ramah
memintaku menaiki motor yang dikendarainya
Pertemuan singkat itu menjadi sebuah gerbang baru bagi
kehidupanku dan kehidupannya. Aku telah lama sendiri. Semenjak mengalami putus
cinta dengan pacar pertamaku, sudah hampir 3 tahun aku sendiri. Kini, datang
sesosok pria memberikan uluran tangannya mengajakku untuk menikmati hari yang
lebih berwarna. Dan semoga ini bukan cinta sesaatnya.
“ehem.. yang lagi nunggu yayangnya jemput” goda Rita
sahabat dekatku
“azzzz... orang nunggu adik gw si Ari jemput sih, wleeee”
ucapku, iseng menjulurkan lidah ke arahnya
“ah macaci? pangerannya kemana emang neng?” goda Rita
kembali
“lagi cibuk kakak Lita, ada kuliah cole.. huhuhu..”
ucapku bersedih dan tertawa
“tuh Adikmu dateng, gih sana pulang nanti dicariin mama
loh.. hahaha” sambil mencubit pipiku yang gembul
“aaaaw.. sakit monyong. daaaah pulang dulu ya” sambil
berjalan menuju Ari
Malam itu dengan bintang gemintang dilangit yang cerah.
Aku sedang mesam-mesem tidak karuan. Berchat ria dengan Nanda yang berada di
kamarnya nan jauh disana. Mengobrolkan hal-hal apa saja yang ternyata kami
banyak sama dan bedanya. Dan ada saja tingkah laku Nanda yang membuatku terbang.
Selesai pamit chat dengan Nanda aku menyalakan laptop. Membuka tumblrku
menuliskan sesuatu yang entahlah apa isinya
".... Kalian tentu pernah bukan merasakan kasmaran. Kasmaran
itu unik, seringkali membuat kita uring-uringan. Nafsu makan menjadi naik dan
turun. Bila bertemu pujaan rasanya menggebu-gebu, namun bila tidak ada kabar
rasanya lesu. Sama sepertiku, walau aku bukan remaja ABG lagi tapi rasa
itu masih ada dalam diriku. Itu alamiah. Semua orang tentu pernah merasakannya
bukan? ”Ya aku sedang jatuh cinta, dengan dia pria sederhana yang
kini ada dalam hari-hariku
Semoga ini bukan cinta sesaat”ucapku dalam hati menutup kebiasaanku menulis di tumblr
segera aku matikan laptopku dan beranjak untuk
pergi ke pulau mimpi