Minggu, 22 September 2013

cinta permen karet (1)

Aku memandang layar laptop dihadapanku. Terlihat sebuah foto seorang pria mengenakan jaket jeans dangan celana chino berwarna senada dengan jaket. Pria itu tidak gemuk juga tidak kurus, ya bisa dikatakan ideal untuk ukuran badan seorang pria di usianya. Pria itu bernama Nanda, sudah hampir sebulan ini aku mengenalnya. Mengenal pria itu dari jejaring sosial, dan sudah dua kali kami bertemu secara langsung
“Dena ya? Gw Nanda” ucap seorang pria sambil mengulurkan tangannya
“iya, gw Dena. Lo Nanda kan?” balasku menyambut uluran tangannya untuk berkenalan
“Kita makan yuk, sekalian ngobrol-ngobrol” ajaknya ramah memintaku menaiki motor yang dikendarainya
Pertemuan singkat itu menjadi sebuah gerbang baru bagi kehidupanku dan kehidupannya. Aku telah lama sendiri. Semenjak mengalami putus cinta dengan pacar pertamaku, sudah hampir 3 tahun aku sendiri. Kini, datang sesosok pria memberikan uluran tangannya mengajakku untuk menikmati hari yang lebih berwarna. Dan semoga ini bukan cinta sesaatnya.
“ehem.. yang lagi nunggu yayangnya jemput” goda Rita sahabat dekatku
“azzzz... orang nunggu adik gw si Ari jemput sih, wleeee” ucapku, iseng menjulurkan lidah ke arahnya
“ah macaci? pangerannya kemana emang neng?” goda Rita kembali
“lagi cibuk kakak Lita, ada kuliah cole.. huhuhu..” ucapku bersedih dan tertawa
“tuh Adikmu dateng, gih sana pulang nanti dicariin mama loh.. hahaha” sambil mencubit pipiku yang gembul
“aaaaw.. sakit monyong. daaaah pulang dulu ya” sambil berjalan menuju Ari

Malam itu dengan bintang gemintang dilangit yang cerah. Aku sedang mesam-mesem tidak karuan. Berchat ria dengan Nanda yang berada di kamarnya nan jauh disana. Mengobrolkan hal-hal apa saja yang ternyata kami banyak sama dan bedanya. Dan ada saja tingkah laku Nanda yang membuatku terbang. Selesai pamit chat dengan Nanda aku menyalakan laptop. Membuka tumblrku menuliskan sesuatu yang entahlah apa isinya
".... Kalian tentu pernah bukan merasakan kasmaran. Kasmaran itu unik, seringkali membuat kita uring-uringan. Nafsu makan menjadi naik dan turun. Bila bertemu pujaan rasanya menggebu-gebu, namun bila tidak ada kabar rasanya lesu. Sama sepertiku, walau aku bukan remaja ABG lagi tapi rasa itu masih ada dalam diriku. Itu alamiah. Semua orang tentu pernah merasakannya bukan? ”Ya aku sedang jatuh cinta, dengan dia pria sederhana yang kini ada dalam hari-hariku
Semoga ini bukan cinta sesaat”ucapku dalam hati menutup kebiasaanku menulis di tumblr
segera aku matikan laptopku dan beranjak untuk pergi ke pulau mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar