saat aku terpuruk, aku terjatuh dan tertatih-tatih melangkah ke depan. kenangan itu tertinggal disana. di suatu tempat yang tak akan mungkin bisa aku lupa, sekeras apapun aku mencoba melupakan dan menghindarinya justru tempat itu yang selalu menghampiriku
ketika aku mencoba untuk bangkit dari kenangan-kenangan yang telah lalu, aku selalu tanamkan pada hatiku bahwa "akan ada masa depan yang menunggu dibalik kenangan yang telah berlalu"
aku harus bangkit melawan kenangan yang rasanya sakit ini
aku harus berjalan ke depan ke arah masa depanku
aku harus bertahan memantapkan logika pada suatu hal yang realistis
aku tau aku rapuh dengan ini semua
tapi bukankah hidup akan tetap berjalan walaupun aku pinta untuk berhenti
bukankah bumi tetap berputar walau aku paksa untuk berhenti
bukankah mentari akan terus bersinar sepanjang pagi yang cerah walau kau mengemis memintanya untuk memadamkan sinarnya
logika...
aku berjalan dengan logikaku, bukan lagi dengan perasaanku
sebab kini aku telah tumbuh jadi Dena dewasa, bukan lagi Dena dengan semua kebodohan masa lalunya
untuk kamu masa laluku, selamat tinggal :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar