Jumat, 02 Januari 2015

tibatiba

Aku gatau kenapa tiba-tiba kamu ngechat aku. Sebelum tidur tadi aku sholat isya dan aku berdoa semoga aku bisa belajar dari kesalahan yang pernah aku lakukan ditahun lalu dan lalu. Dan kamu mengacaukannya kembali
Bukan.. bukannya aku berharap kamu tidak hadir lagi dalam hariku sebagai teman. Tapi entah apa maksudmu tiba-tiba ngechat dan nanya seperti itu. Berlagak peduli dengan aku dan skripsiku yang telah kau hancurkan sebelumnya.
Untuk apa peduli disaat seperti ini?
Kemana saja kau saat aku sedang berjuang menulis kata demi kata untuk skripsiku?
Barukah kau menyadari bahwa aku pernah ada dan pernah menjadi penyemangatmu saat kau sedang berjuang?
Ataukah ini hanya sekedar permainanmu belaka? Berlagak peduli denganku hang tak pernah kau pedulikan dulu
Aku justru sedih kau hadir seperti ini
Aku sudah tak butuh lagi orang yang berpura-pura menyemangatiku
Aku punya Tuhan, yang paling setia dibandingkan segalanya
Aku punya Tuhan, yang paling mengerti dan memahami keadaanku
Biarlah aku menapaki jalanku sendiri. Tak usahlah kau mengusik hidupku lagi
Tak perlulah kamu memperdulikan aku lagi
Bukankah kau kini telah bahagia? Dengan pilihanmu menelantarkan aku, meninggalkan aku yang sedang berjuang sendiri mencapai puncak, ketika aku telah mengantarkanmu ke puncak
Biarkan aku mandiri. Akan aku buktikan pada kau dan semua yang pernah tak menganggapku ada bahwa aku bisa sampai puncak dengan temanku paling setia, Tuhan.