Kamis, 20 Maret 2014

belajar dari Tuhan

belajar dari Tuhan yang tak pernah meninggalkan yang tersayang dalam segala keadaan
belajar dari Tuhan yang selalu memaafkan kesalahan orang-orang
belajar dari Tuhan yang tak pernah meninggalkan dan melupakan siapapun yang ada di sekeliling
belajar dari Tuhan yang selalu membuat kami semua tersenyum dengan segala nikmatnya
belajar dari Tuhan yang tak pernah lengah mengingatkan umatnya
belajar dari Tuhan yang selalu mendengar keluh kesah sekitarnya
belajar dari Tuhan untuk semua yang terjadi di hidup ini
Tuhan Yang Maha Sempurna
bisa memberi dan melakukan segalanya
dan akupun turut belajar dari-Nya sebagai hambanya

entah

entah apa yang harus dibayar oleh seseorang akan airmata yang jatuh dari seseorang yang lainnya.
entah apa yang harus dibayar oleh seseorang akan tangisan yang pecah dari seseorang lainnya
entah apa yang harus dibayar oleh seseorang akan kawah luka yang dibuat dihati seseorang lainnya
entah apa yang harus dibayar oleh seseorang akan rasa sakit yang diderita seseorang lainnya
entahlah
semua itu rahasia tuhan
yang terjadi memanglah tak bisa dihindari
satu hal yang aku yakini tuhan tak pernah lengah memperhatikan
jadi Dia yang tau balasannya

Rabu, 19 Maret 2014

kepadamu

ceritalah pada dia (selain Tuhan) yang tak pandai berbicara, sehingga ceritau aman terjaga
kepadamu tempatku bercerita, biarlah aku mengaliri ini semua tanpa jeda
bukan komentarmu yang utama,
namun kesudianmu menampung apa yang kurasa
mendengar apa yang aku ceritakan tanpa memutuskan apa yang aku bicarakan
menjaga apa yang aku rahasiakan
kepadamu tempatku bercerita, aku hanya ingin berbagi padamu setelah aku berbagi pada Tuhan
aku hanya ingin bercerita padamu, sebab dengan yang lain aku merasa tak aman
hanya padamu tempatku berbagi keluh kesah
hanya padamu tempatku bercerita
sudikah kiranya kau masih mau mendengar ceritaku?
atau perlu juakah aku sekarang yang mendengarkanmu?
rasanya tidak, sebab kau sebaik-baiknya tempat ku bercerita (setelah Tuhan)


-19032014- 19.30

-

ada rasa sakit di relung hati ini
mungkin sedikit lubang, karena sering dibasahi airmata
atau bisa jadi telah menjadi kawah yang dalam, iya kawah luka
sakit..
rasanya sakit sekali
ingin hilangkan rasa ini, tapi aku tak mampu
entah akan jadi apa kawah luka ini nantinya
mungkin sebentar lagi akan membusuk
bersama hati yang telah bernanah

aku dan hujan

dua hari belakangan ini aku lagi bersahabat dengan hujan. dibuat sakit olehnya, sekaligus ditemani olehnya. aku bukan hanya bersahabat bahkan aku menyatu dengannya.
aku suka hujan, bersama hujan aku bisa bersama mengeluarkan airmata menangisi semua
aku suka hujan, bersama hujan aku bisa bercerita lewat air yang turun
aku suka hujan, bersama hujan aku bisa merasa entah suka entah duka
aku suka hujan, bersama hujan aku bisa tenang, mencium aroma setelahnya
hujan seringkali mengerti tentang hati, tentang perasaan ini
bahkan hujan tak pernah membiarkanku menangis sendiri
dia selalu setia mengajak menangis bersama, dan membuatku tenang setelahnya
aku dan hujan menyatu begitu saja
tanpa wadah, tanpa jarak
seperti saat aku mengadah kelangit membiarkannya jatuh dipipiku

Senin, 17 Maret 2014

keluarga

keluarga...
yang kutahu itu mereka yang berkorban tanpa diminta
peduli tanpa dipaksa
yang ada disetiap waktu tanpa jeda
keluarga...
yang kutahu itu mereka yang dengan inisiatifnya menjaga
memberi nasihat pada yang salah, mereward pada yang juara
keluarga...
yang kutahu itu seperti mereka
menjaga kala ada yang salah, namun tetap memberi sanksi peringatan
keluarga...
yang kutahu seperti mereka
yang menganggap dan kuanggap keluarga
tanpa rekayasa
dengan tulus adanya

katanya...

katanya keluarga tapi dibuat sakit oleh hujan.
katanya keluarga tapi sekedar untuk pedulipun tak nampak.
katanya keluarga tapi dibuat sakit oleh laku.
katanya keluarga tapi sekedar inisiatifpun tak ada
katanya keluarga tapi dibuat sakit oleh kata
katanya keluarga tapi sekedar bertanyapun jarang
katanya keluarga tapi.....

Minggu, 16 Maret 2014

bisa!

ada pepatah yang mengatakan bisa karena terbiasa.
oke gw belajar dari pepatah itu, gw akan bisa ngadapin keadaan macam ini karena gw udah terbiasa disajikan dengan situasi dan kondisi yang bikin gw yaudah #akurapopo
ga akan banyak tanya, ga akan banyak minta, ga akan banyak bicara.
belajar biasa dengan keadaan biar bisa tetap sabar
hidup itu bukan seperti apa yang kita inginkan. lo mau ini, gw mau itu. gw mau itu, lo mau ini.
jadi gw belajar nerima
belajar lebih dewasa, lebih sabar, lebih pengertian, dan lebih bisa ngadepin semuanya

Minggu, 09 Maret 2014

terima kasih teman

Mungkin menjadi penulis adalah salah satu mimpi saya yang tak mungkin tercapai. Saya paham itu, saya sadar itu.
Sebab, saya bukan penulis syair-syair indah seperti Chairil Anwar ataupun Benzbara pada masa sekarang. Saya hanyalah penulis amatiran di berbagai akun media sosial. Pemain jemari yang tidak lincah diatas tuts keyboard hitam. Kata seorang teman saya, saya banyak meninggalkan jejak di berbagai akun yang berhubungan dengan tulisan. Ya mungkin benar, saya sengaja meninggalkan jejak saya dengan tulisan amatiran saya. Menunjukkan pada mereka bahkan dunia bahwa saya pernah ada, pernah hidup dengan tulisan-tulisan saya yang tak bermakna. Tapi saya senang, sebab saya meninggalkan sesuatu dalam hidup saya itu. Meninggalkan tulisan-tulisan yang tak bertuan, yang entah untuk siapa tulisan itu saya buat. Saya hanya merasa lega dan puas ketika kala saya sedang terpuruk dan butuh teman bercerita, saya berceita melalui tulisan. Entah siapa yang akan baca, itu urusan belakangan. Sebab jaman sekarang ini susah sekali mencari teman yang dengan setia mau mendengarkan keluh-kesah dan segala cerita kita. Kebanyakan mereka, orang-orang diluaran sana hanya ingin menjadi si pencerita yang selalu inginnya didengar ceritanya dan jarang mau mendengarkan cerita orang lain. Padahal, sadarkah kalian bahwa Tuhan menciptakan kita dengan dua buah telingan kiri dan kanan yang berati Tuhan memberikan kita petunjuk untuk menjadi  orang yang lebih banyak mendengar  bukan menjadi seseorang yang banyak bicaranya, sebab lihatlah nyatanya Tuhan memberika kita satu buah mulut saja bukan? Tapi sayang sekali, mungkin kebanyakan kita kurang memahami dan menyadari petunjuk Tuhan itu. Dan kebanyakan dari kita hanya mementingkan diri sendiri untuk dimengerti orang lain tanpa mau berusaha mengerti orang lain.
Saya tidak pernah memaksa setiap teman saya untuk mendengar cerita saya, sebab terkadang saya justru segan untuk bercerita pada teman jika teman itu kurang akrab (yang akrab aja segan dijadikan tempat bercerita, apalagi yang tak akrab). Saya punya kalian para media sosial yang dengan senang hati mau dijadikan tempat saya bercerita, tanpa mengenal kata lelah mendengar cerita saya yang tidak menarik justru malah membosankan. kalian tanpa perlu berkomentar (yang menyakitkan), bahkan tanpa perlu mendengar isakan atau tawa keras yang keluar dari mulut saya telah membuat saya nyaman. nyaman sekali. Saya berterimakasih untuk itu.lovei Selama ini telah menjadi teman setia saya dalam bercerita, telah mau menampung semua keluh-kesah saya yang tak bermakna. Terimakasih untuk kalian teman dunia maya yang sesungguhnya nyata di hidup saya yang selama ini telah menjadi teman setia